Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Bandung. Kabupaten Bandung Barat ini berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang di sebelah barat dan utara, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi di sebelah timur, serta Kabupaten Cianjur di sebelah barat dan timur. Kabupaten Bandung Barat mewarisi sekitar 1,4 juta penduduk dari 42,9% wilayah lama Kabupaten Bandung. Pusat pemerintahan Kabupaten Bandung Barat berlokasi di Kecamatan Ngamprah, yang terletak di jalur Bandung-Jakarta.
Kabupaten Bandung Barat lahir berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Lambang Kabupaten Bandung Barat menggambarkan kekhasan Kabupaten ini. Gambar peneropongan bintang Boschaa yang menjadi simbol pengembangan ilmu pengetahuan; gambar simbol industri menggambarkan daerah kawasan industri yang berbasis sumberdaya alam; gambar pohon pisang dan bunga melati melambangkan potensi lahan pertanian, perkebunan, hasil bunga yang sangat potensial untuk pengembangan agro wisata; gambar bendungan dan gelombang menggambarkan potensi sumber air, danau dan bendungan yang berfungsi sebagai lahan perikanan serta sumber pembangkit tenaga listrik; dan gambar mangkuk berwarna hitam melambangkan potensi pertambangan yang besar, seperti batu gamping, andesit, marmer dan pasir.
Cakupan wilayah Kabupaten Bandung Barat, meliputi 15 (lima belas) kecamatan yang terdiri dari : Padalarang, Cikalongwetan, Cililin, Parongpong, Cipatat, Cisarua, Batujajar, Ngamprah, Gununghalu, Cipongkor, Cipeundeuy, Lembang, Sindangkerta, Cihampelas dan Rongga. Penggunaan lahan Eksisting Dilihat dari sisi penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Bandung Barat, penggunaan lahan untuk budidaya pertanian merupakan penggunaan lahan terbesar yaitu 66.500,294 HA, sedangkan yang termasuk kawasan lindung seluas 50.150,928 HA, budidaya non peratanian seluas 12.159,151 HA dan lainnya seluas 1.768,654 HA.
Perikanan budidaya menjadi tumpuan dan andalan bagi peningkatan produksi di masa kini dan di masa yang akan datang guna memenuhi kebutuhan dan pasokan permintaan pasar, seiring dengan kecenderungan menurunnya hasil tangkapan ikan laut. Khususnya, bagi Kabupaten Bandung Barat kondisi tersebut sangat menguntungkan karena Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi sumberdaya Perikanan budidaya yang besar dan belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal.
Produksi ikan konsumsi Kabupaten Bandung Barat yang dihasilkan dari usaha budidaya ikan air tawar tahun 2008 mencapai 27.559,54 ton. Produksi tersebut secara berurutan dihasilkan dari :
- usaha budidaya ikan dalam KJA. : 21.355 ton,
- Kolam air tenang : 2. 968,33 ton,
- Sawah (Kandi/Minapadi) : 2,446,21 ton,
- Penangkapan di P.U : 790,000 ton.
Pemasarannya tidak hanya untuk kebutuhan konsumen di Kabupaten Bandung Barat sendiri tapi sebagian besar untuk memenuhi permintaan pasar dari luar, seperti Kabupaten Bandung, Cimahi, Jakarta, Garut, Majalengka, Tasikmalaya, Ciamis, Jawa Tengah, Jawa Timur dan bahkan sampai ke Sumatra. Sementara untuk Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2008 rata-rata konsumsi ikan mencapai sekitar 15,55 kg/kapita/tahun.
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Barat menargetkan pertambahan populasi ternak dan ikan mencapai 10 persen per tahun nya. Untuk perikanan air tawar per 31 Desember 2009 produksinya sudah mencapai 18 ribu, adapun tahun ini diharapkan bisa menembus 20 ribu ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar